COVID-19: CARA PENGGUNAAN MASKER KAIN MENURUT PANDUAN WORLD HEALTH ORGANIZATION

Tertanggal 6 Juni 2020, Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan rekomendasi terbaru tentang keharusan menggunakan masker di tempat umum bagi masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19. Pada rekomendasi terdahulu WHO masih meyakini bahwa masker hanya digunakan bagi mereka yang sakit saja. Rekomendasi terbaru ini menyebutkan manfaat masker untuk melindungi orang sehat agar tidak terkena percikan ludah orang lain yang mungkin mengandung COVID-19 dan mencegah orang dengan COVID-19 untuk menularkan virusnya kepada orang lain.
Sebelum rekomendasi resmi WHO tersebut dikeluarkan, kampanye penggunaan masker telah digalakkan di Indonesia. Seruan ini kian menggema semenjak pemerintah menerapkan “new normal”. Efeknya adalah masyarakat makin tersadar akan pentingnya penggunaan masker. Saat ini, melihat orang bermasker di fasilitas umum seperti pasar, jalan raya, kendaraan umum, kantor dan fasilitas umum lainnya adalah pemandangan yang lumrah, walaupun sayangnya belum semua masyarakat mempraktekkan seruan ini. Selain itu, pada pengguna masker juga masih ditemukan cara pemakaian yang belum tepat, misalnya masker tidak menutup hidung, menggeser masker naik turun hidung dan leher, dan lain sebagainya.
Berikut adalah panduan WHO untuk jenis serta cara menggunakan masker untuk mencegah COVID-19.
a. Ketentuan masker
Jenis masker yang direkomendasikan untuk penggunaan khalayak adalah masker non-medis atau masker kain, kecuali lansia atau mereka yang berusia lebih dari 59 tahun dianjurkan untuk menggunakan masker medis (masker bedah) untuk mememaksimalkan perlindungan. Masker kain harus terdiri dari tiga lapisan dengan ketentuan sebagai berikut:
- Lapisan paling luar terbuat dari bahan yang bersifat tidak tembus air (hidrofobik). Hal ini ditujukan untuk membatasi kontaminasi virus. Jenis bahan yang bisa digunakan seperti polypropylene, poliesterm, atau campurannya.
- Lapisan tengah dianjurkan terbuat dari bahan polipropilena atau lapisan kapas sehingga mampu meningkatkan kemampuan masker untuk menyaring atau menahan percikan liur (droplet)
- Lapisan terdalam sebaiknya terbuat dari bahan berbahan kapas yang lembut akan nyaman saat bersentuhan dengan kulit wajah dan mampu menyerap air (hidrofilik).
Masker jenis ini sebaiknya digunakan secara menetap paling lama adalah 4 jam sudah harus diganti dengan yang baru.
b. Cara penggunaan
- Mencuci tangan sebelum menyentuh masker
- Periksa kondisi masker apakah ada yang rusak atau kotor
- Masker dipasang secara tepat dengan menutup hidung dan mulut hingga dagu. Sesuaikan posisinya di wajah sehingga bagian tersebut tertutup dengan sempurna
- Selama penggunaan, hindari menyentuh masker, terutama lapisan luar
- Mencuci tangan sebelum membuka masker
- Lepaskan masker dengan memegang kedua ikatan secara hati-hati dari belakang telinga
- Letakkan masker menjauhi wajah
- Masker dapat disimpan di dalam wadah plastic bersegel jika berencana akan digunakan kembali, dengan catatan masker tidak basah dan kotor.
- Cuci masker paling kurang sekali sehari dengan menggunakan sabun atau deterjen. Lebih baik jika masker dicuci dengan air hangat
- Cuci tangan setelah melepaskan masker
c. Hal-hal yang perlu dihindari saat menggunakan masker
- Menggunakan masker yang rusak (sobek)
- Menggunakan masker yang terlihat kotor
- Menggunakan masker dengan longgar atau tidak diikat dengan tepat
- Memakai masker tanpa menutupi hidung
- Melepaskan masker ketika berada dekat dengan seseorang dengan jarak satu meter
- Menggunakan masker terlalu ketat atau dengan bahan yang menyebabkan kesulitan bernapas
- Saling meminjamkan masker dengan orang lain
Selain panduan tersebut, perlu diingat bahwa penggunaan masker adalah bagian dari paket komprehensif dalam langkah-langkah pencegahan dan pengontrolan yang untuk membatasi penyebaran COVID-19. Penggunaan masker saja tidak cukup untuk memberikan perlindungan atau mengendalikan penularan COVID-19 yang memadai, tanpa diikuti dengan kepatuhan untuk rutin mencuci tangan, menerapkan jarak fisik, serta tindakan pencegahan infeksi lainnya.